Senin, 24 Januari 2011

Nasi Jamblang Lauk Blakutak
Nasi jambang lauk blakutak? Terdengar aneh, ya? Seperti apa, sih bentuk nasi ini?


Teman-teman yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat , tentu tidak aneh lagi mendengar nama nasi jamblang.
Nasi jamblang atau yang sering disebut Sega Jamblang adalah nasi putih yang dibungkus daun jati dengan berbagai macam lauk-pauk yang melimpah.
Asal nama nasi jamblang berasal dari sebuah daerah di sebelah barat Kota Cirebon . Daerah tersebut bernama Jamblang (kini Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon), tempat asal pedagang makanan khas ini.

Nasi jamblang berlimpah lauk pauk! Foto: wikipedia
Awalnya, Sega Jamblang ini dibuat untuk para pekerja paksa di zaman Belanda.
Ketika itu, para pekerja sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Kasugengan.
Sega Jamblang saat itu sengaja dibungkus dengan daun jati supaya tahan lama dan rasanya tetap enak.
Rahasia daun jati ini, terletak pada pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu lama.
Nasi yang terbungkus daun jati itu berukuran satu genggaman tangan orang dewasa. Lauk pauknya beragam. Ada sambal goreng ati, sate kentang, ikan asin, tahu sayur, paru, semur hati, semur daging, perkedel, telur dadar, telur masak sambal goreng, tahu dan tempe goreng, serta blakutak.
Blakutak ini merupakan makhluk laut seperti cumi-cumi, namun dimasak bersama tintanya. Saat disantap, tinta hitamnya akan menempel di bibir dan lidah. Rasa blakutak ini benar-benar maknyus!
Lauk-pauk yang ditawarkan berjumlah cukup banyak. Di warung Mang Dul misalnya, mencapai 20 macam. Sementara di warung Bu Marni ada belasan macam lauk-pauk yang bisa dipilih. Setiap lauk berbeda harga, mulai dari Rp 600 hingga Rp 6.000 per potong.
Siapa yang mau coba Sega Jamblang? (Annisa/Kidnesia/Kompas.com )

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pandu Putri Pamungkas Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template