Senin, 24 Januari 2011

0 komentar
Anggrek Pensil
Anggrek pensil? Hmm, apakah bentuknya seperti pensil?




Satu-satunya anggrek yang hanya ditemukan di Propinsi Bengkulu adalah anggrek pensil (Vanda hookeriana ).

Anggrek pensil memang sangat langka. Ia hanya hidup di Cagar Alam Danau Dusun Besar , Bengkulu.

Karena langka, bunga ini pun sering menjadi incaran pencuri terutama di malam hari. Tak heran, saat ini penjagaan di sekitar cagar alam itu semakin diperketat.

Bunga langka di dunia itu awalnya sangat banyak tumbuh di sekitar danau. Sayang terjadi kerusakan kawasan hutan cagar alam di bagian hulunya.

Anggrek Pensil hanya ada satu-satunya di Cagar Alam Danau Dusun besar, Bengkulu. Foto: blogspot

Akibatnya, jumlah air danau turun drastis pada saat musim kemarau hingga menghacurkan bunga bakung.

Padahal anggrek yang punya nilai jual itu hidup menumpang pada bunga bakung (crinum asiaticum ), sementara bunga bakung itu banyak mati akibat surutnya permukaan air danau pada musim kemarau.

Bunga anggrek pensil mempunyai warna yang indah dan menawan. Jika anggrek ini dipetik, wanginya bisa tahan hingga 22 hari!

Bentuk batang anggrek pensil ini kecil dan lurus. Ia hidup di tempat-tempat mengandung air banyak seperti, waduk bekas penambangan biji timah.

Begitu langkanya bunga anggrek pensil sampai-sampai dapat merebut hati masyarakat Inggris, sehingga pada tahun 1882 dinobatkan sebagai "Ratu Anggrek" dan pernah mendapatkan hadiah "Fist Class Certificate".

Anggrek ini pertama kali ditemukan oleh Lobb.

Namun, anggrek pensil diberikan sebagai penghormatan terhadap Sir William Jackson Hooker, seorang mahaguru ahli botani yang pernah menjabat sebagai direktur kebun raya Kew Inggris.

Anggrek pensil harus dilestarikan supaya keberadaaanya tidak punah. Yuk, kita jaga bersama! (Annisa/Kidnesia/berbagaisumber)
0 komentar
Nasi Minyak
Wah, nasi minyak? Sepeti apa yah?


Kebayang enggak, sih, apa itu nasi minyak? Nasi yang dimakan dengan minyak? Hmm, bukan, lho.
Nasi minyak ini makanan khas Jambi berupa beras yang dimasak bersama susu, saos tomat, minyak samin dan rempah-rempah seperti jahe, jintan manis, jintan putih, kayu manis dan cengkih.

Nasi minyak disantap dengan kuah kari, sedaap! Foto: blogspot
Wow, banyak sekali bahan untuk membuat nasi minyak, yah!
Nasi yang bentuknya mirip nasi kuning ini banyak dipengaruhi oleh masakan Arab yang sering menggunakan bumbu jintan, kayu manis dan cengkih.
Saat acara-acara khusus seperti, pesta pernikahan, cukuran anak, nasi minyak menjadi hidangan yang tak boleh dilewatkan.
Nah, nasi minyak itu paling enak kalau disantap dengan kari sapi atau ayam.
Supaya tidak menimbulkan rasa enek , jangan lupa sediakan tambahan berupa acar timun, sambal nanas, kerupuk udang dan taburan bawang goreng. Nyam-nyam, komplit, deh rasanya!
Oh, iya, makan nasi minyak itu enaknya saat masih hangat atau baru matang. Aroma gurihnya pun masih tercium! Sedaaap!!! Siapa yang mau mencoba? (Annisa/Kidnesia/berbagaisumber)
0 komentar
Nasi Jamblang Lauk Blakutak
Nasi jambang lauk blakutak? Terdengar aneh, ya? Seperti apa, sih bentuk nasi ini?


Teman-teman yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat , tentu tidak aneh lagi mendengar nama nasi jamblang.
Nasi jamblang atau yang sering disebut Sega Jamblang adalah nasi putih yang dibungkus daun jati dengan berbagai macam lauk-pauk yang melimpah.
Asal nama nasi jamblang berasal dari sebuah daerah di sebelah barat Kota Cirebon . Daerah tersebut bernama Jamblang (kini Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon), tempat asal pedagang makanan khas ini.

Nasi jamblang berlimpah lauk pauk! Foto: wikipedia
Awalnya, Sega Jamblang ini dibuat untuk para pekerja paksa di zaman Belanda.
Ketika itu, para pekerja sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Kasugengan.
Sega Jamblang saat itu sengaja dibungkus dengan daun jati supaya tahan lama dan rasanya tetap enak.
Rahasia daun jati ini, terletak pada pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu lama.
Nasi yang terbungkus daun jati itu berukuran satu genggaman tangan orang dewasa. Lauk pauknya beragam. Ada sambal goreng ati, sate kentang, ikan asin, tahu sayur, paru, semur hati, semur daging, perkedel, telur dadar, telur masak sambal goreng, tahu dan tempe goreng, serta blakutak.
Blakutak ini merupakan makhluk laut seperti cumi-cumi, namun dimasak bersama tintanya. Saat disantap, tinta hitamnya akan menempel di bibir dan lidah. Rasa blakutak ini benar-benar maknyus!
Lauk-pauk yang ditawarkan berjumlah cukup banyak. Di warung Mang Dul misalnya, mencapai 20 macam. Sementara di warung Bu Marni ada belasan macam lauk-pauk yang bisa dipilih. Setiap lauk berbeda harga, mulai dari Rp 600 hingga Rp 6.000 per potong.
Siapa yang mau coba Sega Jamblang? (Annisa/Kidnesia/Kompas.com )
0 komentar
Yogya, Kota Sepeda
Kota Yogya itu pernah dikenal juga sebagai "Kota Sepeda", lho!



Yogya sempat menjadi Kota Sepeda. Foto: Ricky Martin
Pada tahun 1950, Kota Yogyakarta memang erkenal sebagai "Kota Sepeda".
Sekarang, Kota Yogya memang sudah tak seperti dulu. Ya, memang, masih banyak sepeda sih, di kota ini, tapi bukan sepeda Onthel, tapi sepeda motor, hihihihih...
Meski begitu, beberapa komunitas pecinta sepeda, seperti Paguyuban Onthel Djogjakarta , yakin Kota Yogya masih menjadi barometer sepeda di Indonesia.
Karena itu, Pemkot Yogya ingin mengembalikan sebutan itu untuk Kota Yogya. Maka, dibuatlah program Sego Segawe atau singkatan dari sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe , yang artinya sepeda untuk ke sekolah dan bekerja.

Jalan alternatif sepeda di Kota Yogya. Foto: wijanarko
Nah, kalau kamu sedang berkunjung ke kota ini, di beberapa jalan utamanya (protokol) terdapat rambu lalu lintas khusus untuk para pengguna sepeda, lho!
Misalnya nih, ada rambu penunjuk jalan yang bertuliskan, "Jalan Alternatif Sepeda. "
Maksudnya, kalau kamu naik sepeda dan lewat jalan alternatif tersebut, kamu bebas dan tak perlu berebut jalan atau berdesakan dengan kendaraan lainnya, seperti motor dan mobil.
Lalu, di beberapa rambu lampu lalu lintas, jalannya pun ditulisi "Ruang Tunggu Sepeda." .
Maksud dari rambu ini adalah jika kamu naik sepeda dan berada di area tersebut, kamu bisa menunggu di depan kendaraan lain saat lampu merah nyala.

Berhenti di sini, kita boleh berada di depan kendaraan lain lho, saat di lampu merah. Foto: Wijanarko
Asyik, kan? Benar-benar diistimewakan, lho para pengguna sepeda di Yogya!
Dan kabarnya, Pemkot Yogyakarta akan menambah tempat parkir khusus sepeda di 40 titik strategis yang tersebar di Kota Yogya.
Wah, itu baru oke! Ya, enggak? Ya, semoga saja Kota Yogya sebagai "Kota Sepeda" bisa terkenal lagi, deh!
Eits, kamu suka naik sepeda, nggak? Naik sepeda itu sehat dan bisa mengurangi polusi udara, lho! Yuk, naik sepeda! (Ervina/kidnesia.com/berbagai sumber)
0 komentar
Taman Arkeologi Borobudur
Yuk, kita berkeliling Taman Arkeologi di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur!



Taman Wisata Candi Borobudur cantik,lho!
Kalau dilihat dari hasil polling Kidnesia bulan Desember ini, sebanyak 51% teman-teman memilih untuk berlibur di luar kota, ya?
Nah, nggak ada salahnya dong, kamu pergi ke Candi Borobudur, yang ada di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah .
Banyak hal yang bisa kamu kunjungi, lihat dan pelajari di sekitar kawasan Candi Budha terbesar ini.
Taman Arkeologi
Saat ini, kalau kamu masuk ke area Candi Borobudur , pertama-tama kamu akan melihat sebuah taman besar yang mengelilingi candi tersebut.
Taman seluas 85 ribu hektar (jika dihitung dengan luas candi dan hotel di dalamnya) ini letaknya mengelilingi situs Candi Borobudur. Oleh karena itu, taman ini disebut juga Taman Arkeologi.

Pohon Bodhi yang hanya ada di kawasan Taman Arkeologi, TWC Borobudur.
Taman Arkeologi ini didirikan pada tahun 1992. Taman tersebut dikelola oleh sebuah Badan Usaha Milik Negara bidang pengelolaan kawasan pusaka yang sudah ada sejak tahun 1980, yaitu PT Taman Wisata Candi (TWC) .
Berdasarkan Keputusan Presiden RI tahun 1992, tentang pengelolaan taman wisata candi serta pengendalian lingkungan kawasannya, PT TWC tak hanya mengelola Candi Borobudur saja, tapi juga Prambanan dan Ratu Boko
Dalam hal pelaksanaan teknis, seperti perawatan dan pelestarian, PT TWC dibantu dan diawasi oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melalui Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala.
Kalau kamu mengunjungi Taman Arkeologi, jangan lewatkan beberapa fasilitas yang disediakan oleh PT TWC, ya!

Naik andong wisata ini juga asyik!
Asyik, lho keliling-keliling taman ini! Bener deh! Kamu nggak usah takut kepanasan deh!
Karena di areal taman itu sudah banyak tumbuh pohon rindang dan tinggi. Di sekelilingnya pun tumbuh rumput hijau yang enak dipandang mata.
Ssstt, asal kamu tahu saja ya, di Taman Arkeologi ini ada satu jenis pohon yang hanya ada di kawasan taman itu saja, lho. Namanya Pohon Bodhi .
Kereta, Andong, dan Sepeda Wisata
Naik kereta dan andong wisata, yuk! Enak, lho.
Nggak capek dan bisa puas menikmati pemandangan indah di sekeliling Candi Borobudur sambil duduk manis di dalam kereta wisata dan berfoto. Tarifnya juga relatif terjangkau.

Yuk, naik kereta wisata keliling taman sambil foto-foto!
Untuk kereta wisata, kamu cukup membayar Rp5.000/orang plus dapat gratis 1 botol air mineral sebagai obat penghilang dahaga.
Hehehehe.. Eh, anak usia di bawah 3 tahun juga mesti bayar, tapi setengah harga kok
Hmm.. kalau kamu memilih naik andong wisata, boleh jugalah.
Tapi harus ada 4 orang yang naik, ya. Karena sekali naik, kamu harus membayar Rp30.000 untuk sekali putaran, lamanya kira-kira 10-15 menit.
Ingin menikmati sendiri pemandangan seputar Candi Borobudur dan Taman Arkeologi sendirian? Bisa juga kok!
Sewa saja sepeda wisata yang disediakan di area Taman Wisata Candi Borobudur ini.
Untuk sepeda single harga sewanya Rp10.000, dan sepeda tandem Rp20.000. Asyikkan? Pokoknya, tinggal pilih sajalah.

Ingin sendirian keliling taman, naik sepeda aja. Daripada jalan kaki, capek juga lho!
Menunggang Gajah Wisata di TWC
Ingin dapat pengalaman yang lebih seru lagi? Yuk, naik gajah wisata! Wuiiih.. ini asyik, lho!
Oh ya, sejak tahun 2009 lalu, Taman Wisata Candi Borobudur juga dijadikan sebagai Lembaga Konsevasi Gajah.
Saat ini, TWC memiliki 5 ekor gajah, yang masing-masing bernama Bona, Sella, Molly, Eca, dan Lizzie. Gajah Bona adalah satu-satunya gajah jantan di sana.
Awalnya, tahun 1990, TWC Borobudur hanya memiliki dua ekor gajah sebagai hadiah dari Presiden Soeharto. Tapi lama kelamaan, jumlahnya bertambah hasil dari pemberian pihak-pihak lain.
Nah, saat ini gajah-gajah tersebut dimanfaatkan sebagai bagian dari acara atraksi gajah, yang salah satunya adalah menunggang gajah keliling kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Menunggang gajah 1 paket dari Bukit Dagi dan keliling Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur selama 20-30 menit kamu akan dikenai biaya Rp500.000 per jam.

Menunggang gajah ini lebih aman beserta dengan pawangnya! Asyik banget!
Tenang, kamu tidak dilepas sendirian kok, saat menunggang gajah, tapi kamu akan ditemani oleh pawangnya yang ikut berjalan mengelilingi Kompleks TWC. Aman dan asyik, banget!
Sebenarnya masih ada beberapa fasilitas lain yang ada di Taman Arkeologi ini.
Hehehe.. tunggu saja cerita Nesi berikutnya, ya! (Ervina/Kidnesia/ Foto: Ricky Martin)
Info Buat Kamu
Alamat:
PT Taman Wisata Candi Borobudur
Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553 Indonesia
Telp: 0293-788 266
Buka:
Senin – Minggu pukul 06.00 – 18.00
Harga tiket masuk Taman Wisata Candi Borobudur
A. Senin-Jumat
1. Pengunjung domestik Rp20.000/orang
2. Pengunjung usia di bawah 6 tahun Rp10.000/orang
B. Sabtu-Minggu
1. Pengunjung domestik Rp23.000/orang
2. Pengunjung usia di bawah 6 tahun Rp11.000/orang
0 komentar
Tugu Yogyakarta
Bersejarah dan diabadikan menjadi nama stasiun kereta api di Kota Yogya.



Hei, siapa yang tahu mana bagian depan Tugu Pal Putih Yogykarta ini?
Teman, kalau kamu pergi ke Kota Yogyakarta, sekali waktu sempatkan berhenti di depan tugu ini ya.
Soalnya, tugu ini juga menjadi bagian dari sejarah dan tempat yang menarik kamu lihat sebagai salah satu ikon Provinsi Yogyakarta .
Sri Sultan Hamengkubuwono I atau yang dikenal dengan Pangeran Mangkubumi membangun tugu ini untuk menghargai rakyat Yogya yang telah bersatu dan membulatkan tekad (golong gilig ) melawan Belanda.
Sayangnya, tugu ini hancur akibat gempa bumi.
Lalu, oleh penjajah Belanda tugu ini dibangun kembali dengan bentuk seperti yang sekarang dan dicat putih. Makanya, banyak orang yang menyebut tugu tersebut Tugu Pal Putih .
Ssstt, kalau musim liburan tiba, banyak lho, turis asing dan lokal yang berfoto di depan Tugu Pal Putih ini.
Kalau kamu ke Yogya, mampir ya, ke Tugu Pal Putih.

Eh, kamu kasih tahu Nesi ya, kalau sudah menemukan bagian depan Tugu Pal Putih ini! Hihihi... (Ervina/Kidnesia/Joko/Potret Negeriku/Foto: Ricky Martin)
0 komentar
Kotagede Kota Perak
Mencari perak di Yogyakarta? Kotagedelah tempatnya. Yuk, jalan-jalan cari perak yang cantik-cantik.



Ini dia, salah satu toko perak Kotagede yang aku datangi. Foto: Ricky Martin
Kotagede adalah nama sebuah kecamatan yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tempat ini terkenal dengan sebutan "Kota Perak". Soalnya, di sinilah pusat para perajin perak tinggal.
Di sepanjang jalan utama Kotagede berjejer toko dan bengkel kerajinan perak beraneka ragam.
Kerajinan perak Kotagede memang selalu menarik perhatian para wisatawan lokal dan mancanegara. Banyak toko perak yang sekaligus memiliki bengkel pembuatan kerajinan perak.

"Pak, aku nanya boleh? Gimana sih, cara membuat perak yang bagus?" Foto: Ricky Martin
Eh, bengkel ini dibuka untuk siapa saja, kok. Siapa pun boleh melihat dan bertanya seputar pembuatan kerajinan perak. Tidak ada rahasia-rahasiaan!
Nah, asyik, kan? Kita bisa bebas melihat, bertanya, bahkan mencoba membuat perak sendiri, eh, tentu saja dibantu sama ahlinya, dong.
Kebebasan bertanya dan melihat-lihat ini menjadi salah satu kelebihan dan daya tarik Kotagede untuk dikunjungi oleh para wisatawan.
Tenang saja, mbak-mbak dan mas-masnya di sana ramah-ramah dan senang sekali membantu kita memahami cara membuat perak yang cantik dan bagus-bagus.

Coba lihat, di sepanjang jalan utama Kotagede, banyak bengkel dan toko perajin perak. Tinggal pilih deh, mau yang mana.. hehehe Foto: Ricky Martin
Tak Hanya Perak
Sebenarnya, kerajinan yang diproduksi di Kotagede bukan hanya perak, lho. Beberapa bengkel juga membuat kerajinan dari bahan kuningan dan tembaga.
Hanya saja, memang jumlahnya tak sebanyak penduduk yang menjadi perajin perak. Meskipun begitu, perak bukan satu-satunya yang menarik minat wisatawan.
Buat kamu yang suka belajar sejarah, Kotagede juga memiliki situs-situs bersejarah, seperti Makam Panembahan Senopati dan bangunan-bangunan tua yang berasitektur indah.

Gimana? Tertarik untuk mengunjungi kota ini? Yuk, sama-sama Nesi ke Kotagede. (Ervina/Kidnesia/Joko/Potneg)
0 komentar
Wueenaknya Gudeg Yogya
Gudeg Yogya = Kolak nangka??



Gudeg kering, khas Yogya. Foto: dok. kidnesia
Gudeg adalah makanan khas kota Yogyakarta. Rasanya belum lengkap kalau ke Yogya tak makan makanan yang satu ini.
Pada awalnya, gudeg adalah makanan tradisional masyarakat biasa. Makanan ini tidak lahir dari dalam lingkungan Keraton. Orang dari luar kota Yogya ada yang menyebut Gudeg sama dengan kolak nangka. Hmm, kenapa ya? Mungkin karena hampir semua rasanya manis dan gurih, ya?
Gudeg adalah sayur nangka yang diolah khusus. Bahan utamanya adalah buah nangka muda, yang dalam bahasa Jawa disebut gori . Buah ini dapat dijumpai dengan mudah di kebun-kebun masyarakat Yogya.
Gudeg itu ada dua macam, yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah hanya dimasak satu kali dengan direbus hingga airnya habis. Gudeg kering harus dimasak terus-menerus hingga benar-benar kering.
Gudeg kering lebih tahan lama daripada gudeg basah. Gudeg kering biasanya dijadikan sebagai oleh-oleh. Gudeg ini ada yang dikemas didalam besek (wadah dari anyaman bambu) atau dalam kendil (guci dari tanah liat yang dibakar).
Gudeg ini memang rasanya manis dan gurih. Biasanya dimakan dengan nasi hangat. Lauk pelengkapnya adalah daging ayam kampung, telur bebek dipindang yang kemudian direbus, dipadu dengan sayur tempe dan sambal krecek (terbuat dari kulit sapi). (Joko Setyo Purnama/Potret Negeriku)
Hayooo.. siapa yang suka makan gudeg??
Editor: Ervina/kidnesia

Jumat, 21 Januari 2011

0 komentar
Upah Pertama
Di negeri atas angin tinggal Raja dan Permaisuri, bersama seorang putra yang sangat manja. Apa saja keinginannya harus dikabulkan.
Waktu terus berlalu, Baginda merasa sudah terlalu tua untuk memangku jabatan seperti semula, maka sebagai penggantinya kelak tentu saja Sang Putra Mahkota.

Ilustrasi: wallpaper for free
Tapi beliau merasakan bahwa putranya tak akan dapat menjadi raja yang bijaksana tanpa bekal ilmu yang tinggi. Maka Baginda lalu menguji putranya.
Setiap hari sang putra mahkota diharuskan menyetorkan uang kepada baginda raja sebesar satu rupiah. Namun ternyata putra mahkota selalu minta uang pada permaisuri.
Keadaan itu berlangsung sampai agak lama sementara itu baginda selalu curiga.
“Mengapa putraku selalu dengan cepat dapat memperoleh uang setoran itu?”
Setiap kali raja membakar uang itu di hadapan putranya. Baginda heran melihat sikap putranya yang tenang-tenang saja, padahal itu uangnya.
Sementara itu putra mahkota berpikir, “Ah, biar saja uang itu dibakar ayah, toh saya masih dapat minta ibu?” Yah memang begitulah sifatnya.
Pada akhirnya, baginda tahu bahwa putranya selalu mendapat uang dari ibunya. Baginda melarang Permaisuri memberi uang pada putranya.
Tapi putra yang manja itu tidak putus asa, dia ganti mengancam perdana menteri. Baginda tahu dan melarang, ganti lagi sang putra mengancam pegawai istana lainnya. Baginda melarang dengan keras:
“Barang siapa yang berani memberi uang pada putra mahkota dengan cuma-cuma akan dijatuhi hukuman berat.”

Ilustrasi: blogspot
Akhirnya tak ada seorang pun yang memberi uang setoran pada putra mahkota. Barulah dia berpikir hendak bekerja, karena tak pernah bekerja, ia sukar sekali mendapat pekerjaan kecuali jadi tukang batu.
Ia bekerja dari pagi sampai malam hari dengan gaji satu rupiah tiap satu kubik hancuran batu.
Setelah mendapat upah, dia segera menghadap ayahandanya dengan hati gembira. Tapi, apa yang terjadi?
Baginda membakar kembali uang itu seperti kejadian biasanya, putra mahkota menubruk uang di dalam api itu sambil menangis tersedu-sedu.
Katanya, “Ayah kejam, ayah tidak menghargai jerih payah saya.”
Jawab ayahnya:
“Mengapa pula aku harus berbuat begitu? Bukankah uang itu sama seperti uangmu yang ayah bakar hari-hari yang lalu?”
Nah, barulah sang putra mahkota sadar bahwa selama ini sang ayah hendak mengujinya, supaya dia dapat menghargai jerih payah orang lain.
Karena dengan bekal itulah dia dapat memerintah negaranya kelak dengan adil dan bijaksana. Tak lama kemudian baginda Raja itu mangkat lalu digantikan oleh sang putra yang dulu manja tapi kini telah baik budinya.
Diceritakan kembali oleh: Ratna Hariani.
Bobo No.1/Thn.VII/1979
0 komentar
Ading Penjual Kue
Ading berusia sembilan tahun. Abangnya bernama Rojak, sudah tidak lagi tinggal di Jakarta. Dia ikut pamannya di kampung.
Sebelum ini Rojak dan Ading tinggal bersama-sama ibunya. Ibunya telah menjanda, karena ayah kedua anak itu sudah meninggal.
Pada libur akhir tahun, Ading selalu bermain-main dengan teman-temannya. Ibunya hampir tidak memperhatikannya.
Dia bekerja sebagai tukang cuci untuk siapa saja yang mau mencucikan pakaiannya. Karena ibu kurang memperhatikan Ading, anak ini selalu bermain-main saja.
Sebagai tukang cuci penghasilan ibunya tidak seberapa. Itulah sebabnya Rojak dititipkan pada pamannya di kampung.

Ading harus berjualan kue! Foto: beckyhiggins
Untuk makan saja, agaknya selalu kekurangan. Itulah sebabnya, meskipun tinggal di Jakarta, tidak setiap hari mereka makan nasi.
Suatu hari Ading membawa baskom berisi singkong dan sambal. Pak Nur yang selalu memperhatikannya bertanya:
“Bawa apa Ding?”
“Singkong, Pak Nur!” jawab Ading sambil tersenyum.
Bajunya yang tidak terkancing terbuka. Celananya tergantung di bawah pusarnya. Kancingnya lepas satu.
“Untuk siapa, Ding?”
“Untuk emak. Untuk makan siang!”
“Masa kamu makan siang dengan singkong?”
“Biasa, Pak!” jawab Ading kemalu-maluan dan meneruskan langkahnya.
Pada hari yang lain Pak Nur melihat Ading sedang makan rujak kangkung.
“Ding, kamu sudah makan?”
“Belum pak!”
“Mau kamu makan di sini?”
“Terimakasih, Pak!”
“Kenapa?”
“Ini saya sedang makan!”
“Sama nasi, mau?”
“Tidak, Pak, terimakasih!”
“Makan kangkung kan kurang vitamin?”
“Saya senang!” jawab Ading sambil melemparkan pincuk bekas rujak itu. Lantas dia berlari ke tempat teman-temannya lagi.
Hampir tiap hari, siapapun melihat Ading makan rujak atau makan kerupuk. Uang itu diperolehnya dari orang-orang yang suka menyuruhnya membuang sampah, atau membersihkan sepeda motor.
Ading selalu mendapat upah. Kalau tidak limapuluh, kadang-kadang duapuluh lima rupiah. Uang itulah yang dibelikannya makanan, kue atau yang lain.
Pada hari sekolah Ading hanya membawa satu buku, satu pensil dan satu karet penghapus. Buku satu-satunya itu hampir penuh dengan tulisan. Nilainya tidak terlalu buruk, juga tidak terlalu istimewa.
Pulang dari sekolah, ia selalu berlari-lari dengan baju terbuka, melambai-lambai. Celananya selalu dibawah pusar. Di antara teman-temannya, Ading selalu disayang. Tapi Ifan selalu mengganggunya.
“Ading! Ading!” selalu dia memanggil dan kalau Ading tidak menyahut Ifan berseru, “Hidung cutbrai!” baru Ading menengok dan menjawab, “Ada apa?”
Rupanya Ading merasa senang, meskipun dipanggil hidung cutbrai. Memang hidungnya berlubang besar dan kalau bernapas kelihatan mekar.
Tapi ketika teman-temannya membicarakan kenaikan kelas, Ading kelihatan sedih. Dia tidak bisa bergembira seperti ketika teman-temannya membicarakan film yang mereka tonton.
Bioskop Maras yang selalu mereka kunjungi bila ada film semua umur, tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. Ading juga suka nonton dan selalu menggunakan uang sendiri.
Hari itu dirasakan olehnya sangat menekan. Ifan menuturkan kepada teman-temannya, dia akan meneruskan ke SMP. Sherley naik ke kelas lima.
Merry naik ke kelas empat, begitu juga Pipin. Otong juga naik ke kelas dua dan mereka sama-sama senang karena naik kelas itu. Hampir serentak mereka bertanya kepada Ading.
“Kamu bagaimana, Ding?”Ading menunduk malu.
“Ala, Ading, baru kelas satu juga sudah keluar!” kata Ifan yang tubuhnya tidak seberapa besar dari Ading.
“Kasihan dia, ibunya tidak bisa membayar uang sekolahnya!”
Mendengar ucapan Merry, Ading makin menunduk dan ketika mereka mulai bermain kembali, Ading baru merasa lega dan bisa tersenyum. Tapi dia merasa malu. Umurnya sudah sembilan tahun, tapi baru kelas satu. Inipun tidak diteruskan.
Ketika liburan kurang sehari selesai, Ifan dibelikan ibunya sebuah sepeda mini. Dari jauh Ading hanya memperhatikan sepeda itu.
Teman-teman Ifan menghampiri Irfan. Dalam hati, Ading kepingin sekali mempunyai sepeda macam itu. Tapi siapakah yang akan membelikannya?
Waktunya sekolah kembali, teman-teman Ading sudah pada pergi dengan baju, tas, dan buku-buku baru. Ading hanya memperhatikan mereka dengan sedih.
Pak Nur yang mendengar Ading tidak sekolah ikut merasa prihatin. Tapi anak-anaknya sendiri juga sekolah. Bayarannya mahal.
Istri Pak Nur ketika melihat Ading lalu, memanggilnya.
“Ding, kamu tidak sekolah?”
“Tidak, bu!” katanya sambil menunduk.
“Berapa umurmu?”
“Nanti dulu, bu, belum dihitung!” lalu Ading berlari.

Ading rela berhenti sekolah karena harus mencari uang. Tapi, Ading tetap semangat belajar! Foto: wordpress
Hampir semua orang senang kepadanya, karena Ading tidak pernah omong jorok, suka tersenyum, suka membantu dan tidak nakal.
Tapi meskipun demikian, tidak seorangpun mau membantu dia meneruskan sekolahnya.
Di depan sekolahnya, Ading berdiri. Dia kenal betul dengan bapak gurunya yang menyuruhnya dia berhenti. Rasanya mau menangis.
Tapi dia mendengarkan suara teman-temannya belajar membaca. Ingin sekali. Lalu matanya melihat seorang penjaja kue. Terlintas pada pikiran Ading untuk menjual kue macam itu.
Dia pikir, dengan menjual kue, dia tidak usah beli kue lagi. Dia bisa makan dan bisa mendapat upah. Karenanya dia berlari ke rumah ibu Ali yang tiap hari membuat pisang goreng dan combro.
Pada hari ketiga teman-temannya sekolah Ading menjual kue di halaman sekolah. Gurunya melihat Ading, tapi berpura-pura tidak kenal.
Pak Nur kaget melihat Ading menjual kue.
“Kamu sekarang jual kue, Ding?”
“Ya, Pak!”
“Tidak sekolah?”
“Tidak ada yang membiayai. Dengan jual kue, saya kepingin sekolah, Pak!”
“Bagus!” kata Pak Nur sambil berlalu.
Pada saat pelajaran sedang berlangsung, Ading mengintip ke ruangan kelas teman-temannya, mendengarkan pelaran kelas dua.
Kuenya dibiarkan pada tempatnya, ditutupi dengan koran. Demikian setiap hari Ading berjualan kue, sambil mendengarkan pelajaran dengan mengintip.
Dia selalu gembira, tidak saja dulu sewaktu duduk di bangku sekolah, tapi sekarang juga.(Asbari Nurpatria Krisna)
0 komentar
Kalsium, Tidak Hanya untuk Tulang

Selama ini, banyak orang mengetahui kalau kalsium hanya untuk tulang. Wah, ternyata tidak begitu, lho. Apa saja itu?

Zat kalsium bermanfaat bagi tubuh dan tulang. Foto: suaramerdeka
Kalsium bermanfaat besar bagi untuk menjaga kesehatan, antara lain mendukung kerja hormon, saraf, enzim, dan darah dalam tubuh kita.
Nah, kalsium juga berperan dalam membantu berat badan ideal. Penelitian menunjukkan jika kebutuhan kalsium tercukupi, maka kita cenderung tak punya masalah dengan berat badan.
Kalsium dalam tubuh bisa memperlambat proses penimbunan lemak. Jadi, bila kita cukup kalsium, kita bisa terhindar dari kegemukan.
Saat tubuh terluka, kalsium pun berperan untuk mempercepat penyembuhan. Kalsium akan membantu proses pembekuan darah sehingga luka segera tertutup.
Jumlah kebutuhan kalsium dalam tubuh kita dibedakan berdasarkan usia. Untuk anak-anak dan remaja, rata-rata membutuhkan kalsium antara 500 sampai 800 miligram per hari. Untuk orang dewasa, berkisar antara 800 sampai 1000 miligram per hari.
Bila tubuh kekurangan kalsium, maka akan timbul beberapa gejala seperti, lemah, lesu, berkeringat, kram otot, nyeri perut, dan gangguan tidur.
Selain itu, bisa terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis) dan bila dibiarkan akan rawan patah tulang serta pada masa tua tubuh kita bisa bongkok.
Sumber zat kalsium bisa diperoleh dari berbagai makanan. Selain dari susu dan produk olahannya (es krim, yoghurt, dan keju), kalsium dapat kita peroleh dari sayuran hijau, seperti sawi, bayam, brokoli, daun singkong, serta daun pepaya.
Selain itu, juga dari biji-bijian (kenari, wijen, dan almond), serta kacang-kacangan (kedelai, kacang merah, dan kacang polong) dan produk olahannya seperti tempe dan tahu.
Yuk, kita konsumsi makanan yang mengandung kalsium! (Annisa/Kidnesia/Girls)
0 komentar
Upah Pertama
Di negeri atas angin tinggal Raja dan Permaisuri, bersama seorang putra yang sangat manja. Apa saja keinginannya harus dikabulkan.

Waktu terus berlalu, Baginda merasa sudah terlalu tua untuk memangku jabatan seperti semula, maka sebagai penggantinya kelak tentu saja Sang Putra Mahkota.


Ilustrasi: wallpaper for free
Tapi beliau merasakan bahwa putranya tak akan dapat menjadi raja yang bijaksana tanpa bekal ilmu yang tinggi. Maka Baginda lalu menguji putranya.

Setiap hari sang putra mahkota diharuskan menyetorkan uang kepada baginda raja sebesar satu rupiah. Namun ternyata putra mahkota selalu minta uang pada permaisuri.

Keadaan itu berlangsung sampai agak lama sementara itu baginda selalu curiga.

“Mengapa putraku selalu dengan cepat dapat memperoleh uang setoran itu?”

Setiap kali raja membakar uang itu di hadapan putranya. Baginda heran melihat sikap putranya yang tenang-tenang saja, padahal itu uangnya.

Sementara itu putra mahkota berpikir, “Ah, biar saja uang itu dibakar ayah, toh saya masih dapat minta ibu?” Yah memang begitulah sifatnya.

Pada akhirnya, baginda tahu bahwa putranya selalu mendapat uang dari ibunya. Baginda melarang Permaisuri memberi uang pada putranya.

Tapi putra yang manja itu tidak putus asa, dia ganti mengancam perdana menteri. Baginda tahu dan melarang, ganti lagi sang putra mengancam pegawai istana lainnya. Baginda melarang dengan keras:

“Barang siapa yang berani memberi uang pada putra mahkota dengan cuma-cuma akan dijatuhi hukuman berat.”


Ilustrasi: blogspot
Akhirnya tak ada seorang pun yang memberi uang setoran pada putra mahkota. Barulah dia berpikir hendak bekerja, karena tak pernah bekerja, ia sukar sekali mendapat pekerjaan kecuali jadi tukang batu.

Ia bekerja dari pagi sampai malam hari dengan gaji satu rupiah tiap satu kubik hancuran batu.

Setelah mendapat upah, dia segera menghadap ayahandanya dengan hati gembira. Tapi, apa yang terjadi?

Baginda membakar kembali uang itu seperti kejadian biasanya, putra mahkota menubruk uang di dalam api itu sambil menangis tersedu-sedu.

Katanya, “Ayah kejam, ayah tidak menghargai jerih payah saya.”

Jawab ayahnya:

“Mengapa pula aku harus berbuat begitu? Bukankah uang itu sama seperti uangmu yang ayah bakar hari-hari yang lalu?”

Nah, barulah sang putra mahkota sadar bahwa selama ini sang ayah hendak mengujinya, supaya dia dapat menghargai jerih payah orang lain.

Karena dengan bekal itulah dia dapat memerintah negaranya kelak dengan adil dan bijaksana. Tak lama kemudian baginda Raja itu mangkat lalu digantikan oleh sang putra yang dulu manja tapi kini telah baik budinya.

Diceritakan kembali oleh: Ratna Hariani.
Bobo No.1/Thn.VII/1979

Selasa, 18 Januari 2011

0 komentar
WOW ADA ZODIAK BARU NICH….

Wow, zodiak bertambah satu lagi. Itu berarti, zodiak kita bisa berubah dong?
Hmm, kalau tadinya berzodiak pisces, bisa saja bergeser menjadi aquarius, sedangkan yang awalnya aries pun bisa menjadi pisces. Tapi, ada juga, lho, beberapa di antara kamu yang zodiaknya tidak berubah.


Ini dia si bintang Ophiuchus. Foto: Blogspot
Menurut salah satu ahli astronom Parke Kunkle, terjadi penambahan zodiak karena posisi planet bergeser.
Gerakan planet itu akhirnya diikuti dengan penambahan zodiak baru yaitu, Ophiuchus.
Jadi, sekarang zodiak punya13 lambang. Kamu yang lahir pada 29 November hingga 17 Desember termasuk dalam rasi bintang Ophiuchus.
Wah, buat yang percaya sama rasi bintang dengan sifat-sifat yang sudah melekat dalam diri masing-masing, bisa jadi Ophiucus jadi pengaruh yang kuat dalam diri sendiri.
Seperti apa, sih, karakter bintang baru ini? Sayangnya, belum ada informasi lagi, nih, tentang karakter dan sifat bintang Ophiuchus.
Nah, sekarang coba, deh, cek, berubah enggak, yah, rasi bintang kamu? (Annisa/Kidnesia/berbagaisumber)
Perubahan zodiak:
1. Capricornus: 20 Januari - 16 Februari
2. Aquarius: 16 Februari - 11 Maret
3. Pisces: 11 Maret - 18 April
4. Aries: 18 April - 13 Mei
5. Taurus: 13 Mei - 21 Juni
6. Gemini: 21 Juni - 20 Juli
7. Cancer: 20 Juli - 10 Agustus
8. Leo: 10 Agustus - 16 September
9. Virgo: 16 September - 30 Oktober
10. Libra: 30 Oktober - 23 November
11. Scorpio: 23 - 29 November
12. Ophiuchus: 29 November - 17 Desember
13. Sagitarius: 17 Desember - 20 Januari
0 komentar
Planet Kepler 10-b


Planet Kepler 10-b, planet terkecil di luar tata surya. Foto: wired.com
Teman-teman, beberapa waktu lalu, teleskop Badan Antariksa Amerika (NASA) berhasil menemukan planet terkecil di luar tata surya.
Planet kecil itu dinamakan Kepler 10-b . Nama itu diambil dari nama teleskop yang menemukannya.
Planet Kepler tersusun dari lapisan batuan keras. Hampir sama dengan bumi. Tapi, kemungkinan besar tak ada kehidupan di sana.
Soalnya, temperatur atau suhunya bisa mencapai 2.700 derajat Fahrenheit atau hampir 1500 derajat Celcius!
Wuiih, panas banget, tuh pastinya!
Letaknya pun 20 kali lebih dekat dengan bintangnya dibandingkan jarak Merkurius ke matahari.

Coba lihat perbandingan Planet Kepler 10-b dengan planet Kepler lainnya. Foto: i.ytimg
Menurut seorang ilmuwan NASA, Natalie Batalha, besar planet itu 1,4 kali ukuran bumi dan mempunyai massa 4,5 kali massa planet bumi.
Dan, para astronom setuju bahwa planet Kepler 10-b adalah planet terkecil di luar tata surya yang mirip dengan bumi.
Seru banget, ya, bisa menemukan planet-planet seperti itu!
Hmm.. Nesi kalau sudah besar, mau jadi astronom, ah! (Ervina/Kidnesia.com/Tjandra/Tempointeraktif/AP)
0 komentar
Lihat Komet Hartley, Yuk!

Duh, semoga saja nanti malam langit enggak mendung. Soalnya, Nesi mau melihat komet yang saat ini sedang dalam perjalanan mendekati pusat tata surya .

Lihat, komet Hartley 2 ini memang mirip seperti bintang yang kelap-kelip di langit. Memang harus benar-benar jeli melihatnya! Foto: stardustnext.jpl.nasa.gov
Menurut berita yang dikutip dari kompas.com , komet itu akan berada pada jarak terdekat dengan Bumi pada tengah malam sampai hari Kamis(21/10/2010) dini hari nanti.
Ssst, kita bisa melihat komet itu dengan mata telanjang saja, lho. Eh, maksudnya kita bisa melihat komet itu tanpa harus dengan teleskop atau alat lainnya. Asyik, kan!
Eits, tapi mata kamu harus benar-benar jeli untuk melihat komet ini karena komet tersebut hanya akan terlihat seperti titik cahaya saja di antara kerlap-kerlip bintang di langit.
Komet Hartley
Asal kamu tahu saja nih. Komet Hartley yang ditemukan oleh Marcom Hartley tahun 1986 ini, diameternya hanya 1,2 sampai 1,6 kilometer. Dan komet ini mengorbit dalam jangka waktu 6,46 tahun.
Menurut perkiraan, komet akan berada pada jarak paling dekat dengan Bumi pada hari Kamis (21/10) dini hari, sekitar jam 2 pagi.
Posisi komet ini akan berada di sebelah timur laut dekat bintang Capella. Coba saja perhatikan langit di malam hari, ya. Siapa tahu kamu bisa melihat komet itu lewat.
Eh, kalau leher kamu pegal melihat ke atas, sebaiknya pakai teleskop binokuler saja, ya. (Ervina/kidnesia/Tri Wahono/Kompas.com /Space.com )
0 komentar
Jadi Nama Asteroid


Salah satu asteroid yang diberi nama astronom Indonesia.
Apakah kamu salah satunya? Hahahaha... mungkin, someday , yaaa... amiin.
Bulan November 2010 lalu, sebuah lembaga internasional yang bergerak di bidang Astronomi, International Astronomical Union mengumumkan 64 nama baru untuk nama asteroid.
Nah, 4 di antaranya adalah nama-nama orang Indonesia. Nama-nama itu diambil dari para mantan Direktur Observatorium Bosscha , Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Empat asteroid yang akan diberi nama orang Indonesia itu, pada tahun 1977 ditemukan oleh seorang peneropong langit bernama C.J. van Houten dan I. van Houten-Groenevel.
Asteroid-asteroid itu tadinya hanya diberi nama dengan angka saja. Tapi sekarang akan segera diberi nama.
Ini dia 4 asteroid yang diberi nama dengan nama orang Indonesia.

Asteroid Raharto, astronom Indonesia.
1. Asteroid nomor 12176 : Hidayat = 2468 T-3
Astronom ini bernama lengkap Bambang Hidayat. Beliau adalah mantan Direktur Observatorium Bosscha yang bertugas pada tahun 1968 hingga 1999.
2. Asteroid 12177: Raharto = 4074 T-3
Astronom ini bernama lengkap Moedji Raharto. Beliau adalah mantan Direktur Observatorium Bosscha yang menjabat selama 2000-2003.
3. Asteroid 12178: Dhani = 4304 T-3
Astronom ini nama lengkapnya adalah Dhani Herdiwijaya. Beliau adalah mantan Direktur Observatorium Bosscha periode 2004-2005.
4. Asteroid 12179: 5030 T-3: Taufik
Taufik Hidayat adalah seorang astronom yang menjabat sebagai Direktur Observatorium Bosscha periode 2006-2009.
Nah, kalau kamu berkunjung ke Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat , coba deh teropong asteroid-asteroid itu, ya. (Ervina/Kidnesia.com/Anwar Siswadi/foto:langitselatan.com)

Senin, 10 Januari 2011

KATAK CERDIK YANG BAIK HATI

0 komentar
Di tepi sebuah hutan rimba, tinggallah seorang pemuda tampan bernama Robin. Robin hidup sebatang kara.

Teman sehari-harinya hanya binatang-binatang hutan. Walau demikian, Robin mempunyai cita-cita yang luar biasanya tingginya.

Ia ingin menikahi Dewi Astrida, puteri dewa Matahari. Robin sudah menulis sepucuk surat lamaran kepada dewa Matahari.

Tetapi ia tidak tahu bagaimana harus menyampaikannya. Rumah dewa Matahari tinggi sekali di atas sana. Robin akhirnya meminta tolong sahabat-sahabatnya.

“Hai rusa! Maukah kamu mengantarkan surat ini kepada dewa Matahari?”
“Aku ingin membantumu sahabat. Tetapi aku tidak dapat terbang”, jawab rusa.

Robin lalu pergi ke tempat lain, “Hai burung Elang, tolonglah aku. Antarkan surat ini pada dewa Matahari.”
“Tidak seekor binatang pun dapat terbang setinggi itu sahabat”, seru burung Elang dengan rendah hati.

Setelah seharian keluar masuk hutan, Robin akhirnya pulang tanpa hasil. Ia terduduk sedih di atas sebuah kursi.

Di tengah keputusasaanya itu tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang dingin menempel di kakkinya. Rupanya seekor Katak!.

“Tuan…”, sapa sang Katak. “Berikanlah surat itu kepadaku. Aku mau membawanya kepada dewa Matahari.”
“Ah, Elang yang dapat terbang tinggi saja tidak sanggup. Apalagi kamu yang hanya bisa melompat!” tolak Robin ragu.

“Percayalah Tuan. Saya akan membuktikannya.”
“Benarkah?

Melihat kesungguhan Katak, akhirnya Robin percaya. Katak tahu kalau dewa Matahari dan keluarganya mengambil air minum dari sumur di tepi hutan.

Setiap pagi dilihatnya seorang dayang turun ke bumi sambil membawa sebuah buyung (tempat membawa air). Setelah penuh, buyung itu biasanya ditutup dan dibawa kembali ke rumah dewa Matahari.

Ketika hari masih pagi, Katak sudah siap menjalankan tugasnya. Dengan hati-hati digigitnyalah surat yang ia bawa.

Kemudian tanpa ragu-ragu lagi Katak melompat masuk ke dalam sumur. Dengan tenang ia tunggu kedatangan dayang dewa Matahari itu untuk mengambil air.

Tepat ketika dayang menurunkan buyungnya, Katak melompat masuk ke dalamnya. Rupanya dayang tidak mengetahuinya sehingga terbawalah ia ke rumah dewa Matahari.

Buyung berisi air itu kemudian dibuka dan diletakkan begitu saja si atas sebuah meja yang terletak di ruang khusus penyimpanan air.

Tidak begitu lama terdengar pintu ditutup. Maka melompatlah sang Katak dari dalam buyung dan meletakkan surat yang ia bawa di atas meja.

Kemudian ia melompat turun dan bersembunyi di pojok ruangan penyimpanan air itu. Beberapa menit kemudian, dewa Matahari kelihatan memasuki ruangan.

Ketika dilihatnya sebuah surat tergeletak di atas meja, dewa Matahari langsung menghampiri dan membacanya.

Ilustrasi: stephenmitchellbooks.com

Namun ia heran karena merasa tidak mengenal orang yang mengirimkan surat lamaran itu. Maka dipanggilnyalah dayang ke ruang penyimpanan air.

“Dayang, apakah kamu yang membawa surat lamaran Robin ini?”
“Tuan, hamba tidak membawa surat ini. Dan hamba juga tidak tahu siapa Robin itu”, jawab dayang pelan.

Dewa Matahari semakin penasaran. Tanpa banyak bicara diambilnyalah surat itu dan pergi keluar ruangan.

Sementara itu, pagi-pagi benar katak sudah bersiap diri pulang ke bumi. Ia sudah berada di dalam buyung kosong biasa dibawa dayang. Dan benar, pagi itu ia dapat pulang kembali ke bumi.

“Hai Katak, apa kamu membawa jawabannya?” tanya Robin ketika dilihatnya Katak mendekat.

“Tuan, dewa Matahari membaca surat tuan. Tetapi ia tidak memberikan jawabannya.”

“Apa katamu? Aku tidak percaya kalau kamu mampu ke rumah dewa Matahari,” bentak Robin sambil mengangkat tangannya dan siap memukul mati Katak.

“Jangan pukul saya”’ pinta Katak ketakutan. “Kasihanilah saya. Berilah saya kesempatan sekali lagi. Tulislah kembali sebuah surat lamaran dan pasti dewa Matahari akan membalasnya segera.”

Robin marah. Wajahnya menegang dan matanya nampak melotot tajam menatap Katak. “Aku tidak tahu bagaimana mungkin aku mempercayaimu”, katanya dengan geram.

Untuk beberapa saat kemudian yang terdengar hanya gerak turun naik nafas mereka. Robin dan Katak sama-sama diam. Di tengah kesunyian itulah Robin tiba-tiba berbicara.

“Baiklah. Aku akan memberimu kesempatan sekali lagi. Tapi ingat hanya sekali ini saja.”
“Terima kasih Tuan”, seru sang Katak gembira.

Sama seperti beberapa waktu yang lalu, Katak pergi ke rumah dewa Matahari dengan menumpang buyung dayang.

Sesampainya di ruang penampungan air diletakkannyalah surat yang ia bawa. Dan kemudian ia kembali bersembunyi di pojok ruangan.

Dewa Matahari nampak semakin penasaran. Surat dari orang yang sama ia ketemukan kembali di dalam rumahnya.

Menuruti rasa penasarannya ia periksa seluruh ruangan dengan seksama. Di bawah meja, di balik jendela, dan sekeliling ruang. Tetapi ia tidak menemukan siapa-siapa.

Maka dipanggilnyalah dayangnya. “Dayang, apakah kamu yang membawa surat ini?" tanyanya. Ternyata jawabannya sama bahwa ia tidak membawa surat lamaran itu.

Dewa Matahari menundukkan kepalanya.

“Pria yang bernama Robin ini rupanya seorang pria yang sakti. Kalau tidak sakti, bagaimana mungkin ia dapat mengirimkan surat kemari. Pasti dia adalah orang penting”, pikir sang dewa memunutuskan diri untuk membalas surat Robin.

Kepadamu yang mengirimkan surat dan meminta putriku menjadi istrimu. Dengan sepenuh hati aku menyetujui. Namun ada syaratanya. Kamu harus mengirimkan dua butir emas permata untuk membuktikan bahwa kamu dapat merawat putriku .

Begitulah bunyi surat Sang Dewa Matahari. Pagi harinya, Katak membawa surat balasan itu ke hadapan Robin.

“Oh… Katak, terima kasih. Tapi…, apa yang harus aku lakukan sekarang? Bagaimana mungkin aku mendapatkan dua butir emas permata itu?”

“Jangan khawatir Tuan. Saya siap membantumu kembali.”

“Terima kasih Katak. Semoga aku dapat membalas kebaikanmu ini. Maafkan aku atas kata-kataku yang kasar beberapa waktu yang lalu.”

“Tidak apa-apa Tuan. Dalam persahabatan kita wajib saling membantu. Sekarang Tuan bersiap-siaplah saja. Ambillah cangkul dan jangan lupa membawa bekal secukupnya.

Untuk mendapatkan dua butir emas permata itu Tuan harus bekerja keras. Percayalah, saya akan mengantarkan Tuan mendpatkan dua butir emas permata itu.”

Robin melakukan segala sesuatu yang dianjurkan Katak. Tiga hari tiga malam mereka menyusuri hutan dan menembus lebatnya dedaunan.

Kemudian lebih dari tiga hari tiga malam, Robin harus menggali lubang yang ditunjukkan sang Katak.

Akhirnya setelah bekerja sedemikian kerasnya, Robin menemukan sebuah kotak besi kuno. Kotak itu tertutup rapat dan nampak berkarat.

“Hai…, kotak apa ini?”
“Bukalah dan Tuan akan segera melihat isinya.

Dengan sebatang besi dibukanyalah kotak tua itu. Dan betapa terkejutnya Robin ketika dilihatnya dua butir emas permata ada di dalamnya. Robin kelihatan sangat gembira dan puas.

Ilustrasi: exponentialstimes.net

Keesokan harinya Katak membawa kedua butir emas permata itu pada dewa Matahari. Caranya sama ketika ia mengirimkan surat.

Ia letakkan kedua butir emas permata itu di atas meja. Dewa Matahari membelalakkan matanya manakala dilihatnya dua butir emas permata tergeletak di atas meja. Tanpa ppikir panjang lagi ditulisnya surat balasan.

“Robin, dengan kekuatan sakti dan pemberian emasmu, telah kau buktikan bahwa kamu benar-benar mencintai putriku. Aku yakin bahwa kamu pun akan mampu merawatnya dengan baik. Kamu boleh menikahi putriku. Tetapi ada satu syarat lagi. Kamu harus melangsungkan pernikahan itu di rumahku.”

“Katak”, bisik Robin setelah membaca surat dewa. “Kamu telah melakukan pekerjaan berat yang tidak seekor binatang pun mampu melakukannya. Aku mengucapkan terima kasih.

Akan tetapi kiranya semua pekerjaan itu sia-sia belaka. Bagaimana mungkin aku dapat pergi ke rumah dewa matahari? Badanku berat dan terlalu besar untuk masuk ke buyung dayang.”

“Jangan khawatir Tuan. Saya sudah memikirkan sebuah cara yang memungkinkan Tuan mencapai cita-cita Tuan.”
“Terima kasih Katak. Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk membalas kebaikanmu ini.”

Pagi harinya Katak pergi ke rumah dewa Matahari. Untuk ke sekian kalinya ia menumpang buyung dayang pengambil air.

Tidak seperti biasanya Katak menyelinap masuk ke peraduan sang putri. Dan kemudian bersembunyi di bawah tempat tidur sampai malam tiba.

Ketika dirasa sang putri sudah tertidur pulas, keluarlah Katak dari tempat persembunyiannya. Tanpa membangunkan putri, diambilnyalah suara putri dengan ilmu sihirnya.

Kemudian suara itu ia simpan ke dalam kotak ajaib yang sudah ia persiapkan. Namun tiba-tiba terdengar seseorang memasuki peraduan putri. Maka melompatlah Katak segera ke tempat persembunyiannya.

“Dayang…., apa yang terjadi dengan putriku? Mengapa dia tidak dapat bersuara?” teriak dewa setelah mengetahui anaknya hanya bisa membuka mata dan mulutnya tetapi tidak bersuara.

Dayang yang dipanggil lari tergopoh-gopoh mendekat. Akan tetapi ia juga tidak tahu mesti berbuat apa. Kabar sakitnya putri ini segera tersebar ke seluruh negeri.

Maka kesedihan melingkupi negeri dewa Matahari. Sementara itu, Katak sudah kembali ke bumi. Selanjutnya kotak ajaib kecil yang berisi suara putri ia berikan Robin.

Katanya, “Tuan, tulislah surat lagi kepada dewa. Katakanlah bahwa tuan mempunyai kesaktian yang dapat mengembalikan suara putri. Dengan satu syarat, putri harus di bawa ke bumi.”

Robin melaksanakan anjuran Katak. Lalu ditulisnyalah surat itu. Ketika tahu Robin dapat mengembalikan suara putri, tanpa pikir panjang lagi dewa Matahari mengirimkan putrinya ke bumi.

“Anakku, kemasilah seluruh pakaianmu. Pergilah ke rumah calon suamimu. Robin. Ia mempunyai kesaktian untuk menyembuhkan penyakitmu. Yakinlah anakku, ia calon suami yang baik.”

Dan terjadilah apa yang selama ini cita-citakan Robin. Putri menjadi istri Robin.

Pertolongan sang Katak mahluk kecil yang begitu cerdik telah mengantarkannya pada kebahagiaan hidupnya. Apa yang dicita-citakannya kini akhirnya dapat tercapai.

Disadur Childcraf, STORIES AND FABLES: The Clever Frog
Diterjemahkan oleh Susi Sanda
Bobo 48/XXVI

KARTU AJAIB

0 komentar
Hmm, Slamet memang seorang pemulung.

Pagi ini, seperti biasa, ia memeriksa tempat sampah di depan rumah Fariz. Slamet terkenang perkenalan pertamanya dengan Fariz.

Waktu itu, ia seperti sekarang, sedang mengorek tempat sampah yang letaknya tepat di depan rumah Fariz.

Fariz yang sedang menungu mobil jemputan sekolah, tiba-tiba mendekatinya. Rupanya ia ingin tahu apa yang dilakukan Slamet. Itulah awal persahabatan mereka.

Sejak itu, Slamet selalu berusaha datang pagi. Bertepatan dengan saat sahabat kecilnya itu menunggu mobil jemputan.

Slamet merasa bahagia jika bercakap dengan Fariz. Selain itu, Fariz selalu memberinya makanan kecil.

“Dapat apa, Mas Slamet?” sapa Fariz yang baru keluar dari pagar rumahnya. Slamet tersadar dari lamunannya.

Di belakang Fariz tampak Aini, kakak Fariz. Seperti biasa, Fariz dan Aini menunggu mobil jemputan sekolah.

Slamet seusia Aini, yang duduk di kelas IV SD. Sedangkan Fariz baru duduk di kelas 1 SD. Itu sebabnya Fariz memanggil Slamet dengan 'Mas Slamet'.

“Oh iya! Mas Slamet mau ikut aku ke Dufan?” tanya Fariz lagi. Padahal pertanyaan pertamanya belum sempat dijawab Slamet.

“Dufan? Tempat apa itu, Riz?” Slamet berhenti mengais-ngais.

“Idih, masa’ Mas Slamet tidak tahu! Dufan itu adanya di Ancol. Di sana ada komedi putar, kapal-kapalan, perahu… Mainannya banyak, deh,” jelas Fariz dengan mata berbinar-binar.

Ilustrasi:seasite.niu.edu

Mata Slamet menerawang. Sudah setahun ia tinggal di Jakarta. Namun ia tak tahu apa itu Dufan. Yang ia ketahui hanya benda apa saja yang bisa dipulung dan dijual.

Kedua orang tua Slamet telah meninggal. Slamet tinggal dengan pamannya yang seorang pemulung. Dialah yang mengajari Slamet memulung.

“Mau ikut, tidak?” desak Fariz lagi. Slamet sadar dari lamunannya. Ia mengangguk malu.

“Tunggu ya!” Fariz berlari masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian dia keluar membawa beberapa lembar kartu.

“Besok pagi datang ke sini, ya! Pakai baju bagus, bawa kartu ajaib ini! Kata Ayah, kartu-kartu itu bisa membawa kita ke Dufan!" sambung Fariz sok tua.

Slamet terbengong-bengong. Sementara Fariz sudah berlalu karena mobil jemputannya sudah datang.

Ayah Fariz memang telah membuat kartu-kartu berukuran 5X10cm. Ia menyebutnya, Kartu Ajaib.

Kartu itu diberikan Ayah kepada Aini dan Fariz setiap kali mereka melakukan tugas yang disepakati.

Misalnya merapikan tempat tidur, menyapu, mengepel kamar sendiri, membersihkan kulkas, minum susu, makan tanpa sisa.

Kartu-kartu itu dikumpulkan Aini dan Fariz. Dalam jumlah tertentu, kartu itu bisa ditukar dengan benda-benda yang mereka butuhkan.

Misalnya alat tulis, buku cerita, bahkan mainan. Atau bisa juga ditukar dengan bepergian ke tempat rekreasi. Seperti Dufan, berenang, mengunjungi museum.

Ilustrasi:cal-s.org

Minggu pagi ini, Ayah dan Ibu sudah berjanji akan pergi ke Dufan. Karena jumlah kartu yang dimiliki Aini dan Fariz sudah cukup banyak. Kini mereka sudah siap berangkat.

Namun, “Ukh, sudah kubilang datang pagi-pagi!” gerutu Fariz mulai gelisah. Sebab Slamet belum muncul juga.

“Kita berangkat saja, ya, Riz! Mungkin Slamet tidak jadi ikut!” ujar Ayah sambil menghidupkan mesin mobil. Akan tetapi, tiba-tiba muncul anak laki-laki di depan pintu pagar.

“Mas Slamet!” seru Fariz lega. Kali ini Slamet tampil beda. Pakaiannya tidak lusuh seperti hendak memulung.

Kemeja lengan panjangnya cukup rapih. Di tangannya tergenggam beberapa kartu yang diberikan Fariz kemarin.

Ayah dan Ibu tersenyum melihatnya. Kemarin Fariz telah bercerita pada mereka tentang Slamet. Sebenarnya permainan Kartu Ajaib itu hanya untuk Aini dan Fariz.

Namun Ayah kagum pada Fariz. Walau masih kecil, ia tidak hanya memikirkan diri sendiri. Bahkan mau membagikan kartu-kartu ajaib hasil jerih payahnya.

“Ayo, cepat naik, Met! Supaya main di Dufannya bisa lama!” seru Ayah. Slamet pun bergegas masuk ke mobil.

Oleh Indra Syamsi Syamsuddin
 

Pandu Putri Pamungkas Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template